Sebelumnya, salut pada selera Rahmat Ari Merdino Pusponegoro. Meski namanya panjang, di soal modifikasi Suzuki Satria 120 nggak mau bertele-tele. Simpel dan lugas. Pastinya buat ngeceng oke, untuk menembus hutan juga ayo. Layak ditiru buat yang masih simpan motor 2-tak ini.
“Dulunya ini motor buat kuliah, lama ngejogrog di rumah, daripada nganggur dimodif sekalian. Kebetulan lagi ramai adventure makanya dibikin trail,” papar Ari yang mengambil S2 Pascasarjana Ilmu Hukum di Unsoed Purwokerto ini.
Di kota Mendoan ini Ari bertemu Tarko dari Starko Motor yang memang terkenal jago bikin segar tampilan trail. Klop sudah sebab obsesi tampil ala kuda besi grasstrack bisa diwujudkan Tarko yang bukan berarti Tarzan Kota ini. Bola merah menggelinding, just kidding, Bro!
Ciri utama trail harus punya ground clereace tinggi. Sok depan diganti pakai ajrutan SE 85 cc. Pemakaian sok special engine alias SE ini bukan tanpa sebab, “Lebih nyaman saat riding karena lebih pendek. Kalau pakai comotan 125 cc terlalu tinggi dan susah di handling,” yakin Tarko dari Jl. Raya Sumbang, Km. 1, Purwokerto.
Analisis ini juga sesuai logika desain motor yang punya tampilan mesin kecil. Kalau dipaksakan pakai sok SE 125 pasti akan timpang secara visual. Sedang balakang pakai sokbreker Suzuki TS dikombinasi lengan ayun. Dijamin rebound mantap untuk segala medan. Duduka otomatis diubah sesuai postur sok TS yang rada panjang.
Bukan Starko namanya kalau asal bikin modif. Coba tengok frame baru di bagian depan mesin. Secara estetika menimbulkan kesan padat juga berfungsi untuk dudukan mesin. Makin kokoh sekaligus sebagai pengaman mesin atawa dalam bahasa Londonya engine guard.
Sedang bodi dipilih punya Yamaha TTR125. Lengkap mulai sepatbor depan, shroud tangki sampai bodi belakang. Mengimbangi bodi yang lumayan gede, sasis ikut dipermak mengikuti dimensi motor. Makanya frame belakang bikin dari pipa ½ inci. Modelnya dari atas tulang underbone di atas mesin ditekuk ke belakang sesuai panjang yang diinginkan.
Tulang baru ini juga berfungsi sebagai dudukan atas monosok Suzuki TS tadi. “Walau rada ribet di soal pemasangan, dipastikan nyaman dipakai,” yakin penyuka adventure trail ini sambil bilang kalau pemasangan cukup ngepasin dudukan baut baru sama pelat sebagai pegangan. Gituuu...!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar