Lupakan masa lalu saat skubek matik hanya dianggap anak bawang di balapan. Saat ini, justru balap skubek jadi suguhan utama alias rame sekali. Pesertanya diikuti pembalap senior alias seeded. Sponsornya sudah merambah ke semua produk papan atas.
Itulah yang terlihat di seri II Pertamax Plus BRT Indotire Matic Race & Party 2009, di Lanud Sulaiman, Bandung, Sabtu-Minggu 16-17 Mei lalu. Setelah meriah dengan pembalap pemula pada seri I, seeded papan atas tertarik ikut. Terhitung 337 starter, 211 skubek dan lebih dari 20 berstatus seeded.
“Balapannya makin rame. Ini bukan lagi kelas tambahan. Kita sendiri tertantang karena pasti teknik balapnya beda,” sosor Deden Gantar, seeded asal Bandung yang turun di kelas 150 cc open dan FFA open dari tim Key Speed Indorub M2R.
Benar juga kata Deden. Seeded kawakan macam Benny ‘Baong’ Pria pun gatal sejak balap ini mulai digelar. “Skill seeded dan pemula di atas motor matik sebenarnya sama. Hanya kita menang pengalaman. Kita bisa cepat seting motor,” timpal Benny.
Buat yang belum paham, menikung dengan motor matik beda dengan bebek. Karena transmisi matik, motor ngeloyor terus di tikungan. Deselerasi cuma ngandelin rem, tanpa engine brake.
Bodi terhitung gambot pun cukup merepotkan. Terutama untuk menyetel suspensi. Lha letak sokbreker persis di tengah. “Sekarang kita masih repot seting sokbreker belakang. Buka gas di tikungan, malah keluar,” beber Bayu Aditya yang juga pembalap seeded keluaran lama.
Perhatian majunya balap skubek bukan hanya ditangkap pembalap seeded papan atas. Sponsor pun merasa ini ajang tepat membuktikan produk. Setelah menggandeng Pertamina, seri II di sirkuit Lanud Sulaiman kemarin, produsen oli Federal pun terpicu menguji produk mereka.
Buat tantangan, mereka menawarkan pembalap untuk memakai oli tipe Prime 1 Blue 10W30 JASO MB khusus skubek alias bukan untuk bebek. “Tapi, khusus untuk racing additive,” jelas Heru Purwoko ST, area representative PT Federal Karyatama (FK), produsen pelumas Federal Oil.
Untuk meyakinkan, Federal menjanjikan tambahan hadiah buat pembalap pemakai oli mereka yang menang. Juara 1 dapat uang tambahan Rp 1 juta. Juara 2 dapat Rp 750 ribu dan juara 3 ditambah Rp 500 ribu. “Kami mau membuktikan, Federal diproduksi untuk kondisi ekstrem, saat balap sekalipun,” cetus Bono Kartiko SE General Manager PT FK.
Omongan Bono dibuktikan M. Nurgianto. Seeded yang pernah malang-melintang di arena IndoPrix ini mencoba di Yamaha Mio. Dia juara 1 kelas FFA dan berhak mendapatkan uang tambahan Rp 1 juta dari Federal Oil.
“Balap skubek oli nggak bisa sembarangan. Dengan mesin tertutup bodi, pendingan jadi mengandalkan kipas dan pelumasan. Kalau kepanasan tenaga langsung ngedrop. Belum lagi kalau merambat ke v-belt. Bisa-bisa tali kipas slip terus,” papar Nurgianto yang membela panji tim Kawahara Yogi SS Puma.
Pilihan Nurgianto nggak salah. Pertama berkiprah di balap skubek, seeded asal Jakarta ini meraih gelar terhormat di Free For All. “Rasanya balapan ini punya masa depan bagus,” tutup Nurgianto.
Ayo…, masih ada yang mikir balap skubek ini cuma kelas pendukung? He…he….he…. kuno.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar