Meski sama-sama katagori oli kopling kering, bukan berarti oli mobil bisa buat motor matik. Ingat, prinsip spek pelumasan tentu menyesuaikan kebutuhan mesin yang dilumasi.
Dengan asumsi itu, keduanya dirancang untuk fungsi yang berbeda.“Jika dikatakan oli mobil bisa dipakai untuk motor matik, sebenarnya memang bisa. Tapi karena peruntukannya berbeda, pasti ada kekurangan yang akan terjadi,” ujar Lucky Hadari, Technical Service Enginering Shell Companies in Indonesia.
Salah satu perbedaanya, mesin motor punya tingkat stress yang lebih tinggi dari mobil. Putaran mesin mobil tak setinggi motor yang bisa tembus di atas 10.000 rpm. Perbedaan kebutuhan itu tentu diikuti ramuan pelumas juga yang beda pula. “Bisa saja dari paket aditif atau formulanya. Ini yang menentukan peruntukan oli,” ungkap pria ramah itu.
Pemakaian oli yang tidak sesuai peruntukan, bisa timbulkan efek. Salah satunya, terjadi oksidasi yang lebih cepat. Performa oli menurun lebih cepat dari seharusnya. Hal ini bisa timbul diakibatkan panas yang berlebih dari mesin motor itu. Namanya Ekajuga tidak sesuai spek. Maka, penggunaannya juga ada yang kurang secara fungsi, kan?
Salah satu cirinya bisa dilihat lewat viskositas. “Biasanya oli akan menjadi lebih kental. Ini berbeda dengan oksidasi yang karena tercampur oli air,” bilangnya.
Nah, kalau sudah begini, efeknya bakal lebih jauh lagi. Jika oli yang sudah teroksidasi itu tetap digunakan, merembet deh ke daya tahan spare-parts. “Itu karena kemampuan atau performa oli untuk melindungi dan melumasi sudah berkurang,” ungkap Lucky yang sekarang juga ngurusin oli untuk alat-alat berat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar