Pengelasan argon tergolong baru. Kini banyak mekanik balap yang mempercayakan untuk aplikasi ubahan kem. "Hasilnya lebih kuat dan rata ketimbang las CO atau listrik," ujar Didik Dwiyatmoko, Manajer Produksi bengkel Junior Motor Sport yang terima jasa las argon.
Ubahan kem umumnya butuh tambahan daging pada bagian bawah atau kepala kem. Kendala pakai las non argon cenderung kurang menyatu. "Saat dibubut akan muncul pori-pori dan tidak halus, endurancenya juga kurang," jelas Didik yang banyak terima order dari tim road race.
Berbeda dengan las lain, las ini tergolong tig welding. Untuk mengoparsikannya butuh panas stabil. Titik didihnya lebih dari 3.000 derajat celcius. Ini yang bikin molekul besi bisa menyatu dan hasil lasnya lebih rata. Jadi saat bagian kem dibubut ulang, pori-porinya bisa lebih halus.
Untuk las kem, kawat pijar atau bahan tambah yang dilumerkan khusus. "Sudah riset bermacam materail besi namun yang paling kuat dari boring atau liner blok silinder," jelas Didik yang mematok ongkos tambah daging kem Rp 55-75 ribu.
Selain untuk tambah daging kem, las argon juga untuk ngelas alumunium dan stainles steel. "Untuk kedua material ini tinggal sesuikan kawat pijarnya," terang pria berbadan tegap ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar